Selasa, 14 Oktober 2008

Indonesia Belum Merdeka

Sudah 63th Indonesia merdeka.Dan sudah 10th rakyat Indonesia dibohongi oleh penguasa yang telah mengklaim bahwa Indonesia adalah negara yang demokratis.Sebuah klaim yang terbukti hanya mampu memuaskan para elit penguasa,tapi tidak pernah mampu memuaskan hidup rakyatnya.Apakah ini yang dinamakan demokrasi? Atau apakah ini yang disebut kemerdekaan?Kita akan sejenak melihat faktanya,kenaikan harga BBM,mencekiknya harga sembako,pelanggaran HAM yang dilakukan militer,hingga pemborosan dana diinstitusi pemerintahan.Kenaikan harga BBM dipicu oleh naiknya harga minyak dunia,yang tidak mampu diantisipasi dengan baik oleh pemerintah.Kenaikan harga BBM ternyata berimbas pada tingginya harga sembako yang berakibat gelombang aksi protes mahasiswa dimana-mana.Demonstrasi adalah hal yang lumrah terjadi dalam dunia demokrasi.Tapi sayangnya pemerintah tidak berani menerima kenyataan,ini dbuktikan dengan tindakan represif yang diambil aparat dalam hal ini polisi,sudah melampaui batasnya,bahkan telah melanggar HAM,dan mencederai demokrasi.Peristiwa UNAS berdarah misalnya,sungguh mencengangkan.Polisi menyerbu kampus,memukuli mahasiswa,lalu kemudian mahasiswa yang sudah babak belur digelandang ke Polres Jakarta Selatan.Polisi memperlakukan mahasiswa layaknya pemberontak yang mengancam kedaulatan negara,padahal mahasiswa hanya melakukan demonstrasi,menyuarakan suara rakyat.Alih-alih punya niat yang serius untuk mengusut tuntas kasus itu,polisi hanya menetetapkan 6 tersangka dari pihak kepolisian.Kenyataan ini sungguh tidak masuk akal,mana mungkin polisi yang melakukan pengeroyokan dan perusakan hanya 6 orang,mengingat saat itu ada puluhan mahasiswa yang berada di TKP.Tapi,perlawanan mahasiswa tidak berhenti disitu.Saat unjuk rasa terjadi di depan gedung DPR,lagi-lagi aparat memperlihatkan kesombongan dengan memukuli bahkan menabrak mahasiswa.Yang terjadi kemudian,polisi malah menjustifikasi tindakan yang diambil mereka sudah benar,dalihnya karna aksi sudah berujung anarkis.Disinilah ketidak adilan pers dalam mengangkat berita,pers memperlihatkan tayangan pembakaram mobil berulang-ulang,tapi bagaimana dengan polisi yang melakukan penabrakan dan pemukulan? Porsinya tidak sebanyak aksi bakar mobil.logikanya,didepan umum saja,polisi berani memukul,bagaimana dengan aktvis mahasiswa yang ditangkap?Malang benar nasip mereka,alih-alih mendapatgelar pahlawan karena telah menyuarakan suara rakyat,yang mereka dapati hanya pukulan,tendangan,hinaan dan jeruji besi.Mereka ditangkap hanya karena menyuarakan kebenaran.Lagi-lagi ini membuktikan rezim saat ini memerintah dengan tangan besi.Ironis memang,pemerintah yang telah mendapat legitimasi berkuasa dari rakyat malah mengkhianati suara rakyat.inikah yang dinamakan kemerdekaan?Inikah yang disebut demokrasi?Bukan!ini adalah sebuah penjajahan.Bedanya,kalau dulu penjajahan dilakukan oleh serdadu asing,sekarang penjajahan dilakukan oleh pribumi untuk pribumi.Tapi,perlawanan rakyat tidak akan pernah berhenti.karena,suara rakyat adalah suara Tuhan.Maka tunggulah saatnya nanti.

Tidak ada komentar: